ABout Me

Foto saya
One time I wanted to create a captive butterfly. Not to detain them, nor to steal their freedom, I just wanna feel the beauty right in front of my eyes. The beauty of this moment never existed, never felt the majority of people. The beauty of a freedom. Independence entirely!

Jumat, 03 Desember 2010

SeXy


siapakah dia yang berkulit hitam itu?
rambutnya ikal memanjang dan terlihat seperti blonde,
bukan karena blocking sbuah cat rambut,
tapi karena intensitas panas yg tiap saat membidik rambutnya..


tampak seperti seorang perempuan,
tetapi kenapa tak seperti perempuan yang digambarkan oleh mayoritas orang??


perempuan itu tak berkulit cerah, tak juga tampak cantik dengan hidung yang tidak mancung,
tak juga bertubuh sexy seperti banyak idaman lelaki dewasa ini..
perempuan itu juga tak tampak lemah sama sekali,
dengan kuat dia adukan cangkul yang dia bawa, dalam-dalam ke dasar tanah, berulang kali, setiap hari..


pernah ku ajaknya berbicara:
"maaf ibu, apakah ibu tidak lelah beradu dengan tanah tandusmu setiap hari?"
dan mengejutkan balasannya,
"lelahku sangat anak muda, letihku tak terukur, tapi ku tak kan diam,
tak kan berhenti mngerjakan ini sebelum anakku dapat makan hari ini"


ibu itu, perempuan itu, bukan layaknya perempuan yang biasa kutemui di pusat2 kota.
yang selalu tampak ayu parasnya, yang selalu bermanja dgn pekerjaan sederhananya.


ibu itu, yg sangat kuat tubuhnya, tak pernah mengeluh meski 12 jam kerjanya hanya dihargai tidak lebih dari sekedar dapat menyuapkan bbrp sendok nasi pada anaknya,
ibu itu, tak pernah merengek kesal pada suaminya, meski tak mampu menghiasi telinganya hanya dengan sekedar anting imitasi.
ibu itu, tak pernah berputus asa, meski makin hari makin menumpuk hutangnya pada sang ijon karena panennya yang tak melimpah, bahkan gagal & makin tak banyak tanah yang bs ia garap karena jadi sengketa dgn tuan-tuan besar yang asing baginya..


keras,kasar, hidup yang dijalani perempuan buruh tani itu..
dan apakah hanya dia yg merasakan kehidupan yang sperti itu?

kupikir tidak, ketika ku tahu bahwa ternyata jumlah mereka lebih dari 60% dari jumlah masyarakat di negri ini..

15 tahun lalu, ketika ku masih d skolah dasar, sll ku ingat pengajar ku bertuah..
"negri kita ini negri yang subur anak2ku, yang sll menghasilkan makanan utama bangsa ini dengan berlimpah,
yang sll dapat mengubah kayu kering menjadi buah & sayur segar,
yang kaya akan rempah2 & sll membuat iri bangsa lain hingga bernafsu menguasainya.."


tapi hari ini, setelah 15 tahun itu berlalu,,
mengapa harus ku jumpai buruh tani perempuan yg harus sangat berat hidupna hnya untuk mendapatkan makan bagi anaknya?


benarkah subur negri ini?
mengapa jadi lahan tandus bagi penghuninya?
apa yg kemudian akan terjadi pada generasi slanjutnya?
& bgaimana KITA, generasi muda yg sharusnya berperan atas pembangunan negri ini kedepan?


bukan hal sederhana, menjawab sekian tanya yg memenuhi kepala kita,,
apalagi harus berhadapan dengan raksasa besar yg tak ingin terusik kayanya oleh ratusan juta anak jaman,
yg akan sll menghalalkan sgl cara untuk menjaga taring & istana indahnya..


jalan kita pasti sukar, bukan hanya karena duri yang tersebar, bukan hanya karena lubang & batuan tajam yg merintang,
tetapi juga karena semakin banyak yang runtuh karena tak mampu bertahan.
tapi anak jaman tak kan pernah mati di tengah negri yang subur akan ketidakadilan,ketidaksetaraan &
kemerdekaan yang hanya diatas kertas.




Dan walaupun ketika kita tidak beruntung sampai menggulingkan raksasa besar itu,
walaupun kita akan patah ditengah jalan menuju kehancuran raksasa itu,
kita akan mati dengan senyum ceria bahkan tawa yg semakin menggelora,
karena telah bnyak & akan smakin banyak anak jaman yang lahir,
yg diciptakan sendiri oleh suburnya penindasan & penghisapan yg tjd di negri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar